TUGAS STUDI ISLAM
1
“KUFUR “
Disusun oleh:
LINDA RAHMAWATI (1201070034)
Semester 3 B
PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Rumusan Masalah
Membicarakan
Masalah Iman dan Kufur, umat Islam telah terjadi perselisihan dimana yang satu
adalah umat yang mudah mengkafirkan orang lain sekalipun orang itu masih bisa
dianggap muslim. Sedang yang lainnya adalah yang berpendirian bahwa
kita tidak boleh boleh menghukum kafirkan seseorang sekalipun orang tersebut
benar-benar telah kafir dan murtad dari agam islam.
Sesungguhnya
penilaian bahwa seseorang itu kufur dan benar-benat telah menyimpang dari hukum
islam adalah wewenang Allah. Terkecuali orang gersebut mengatakan dengan
terang-terangan bahwa dia tidak menunaikan perintah Allah karena ingkar pada
Allah.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengeertian kufur?
2. Apa
saja jenis-jenis kufur?
3. Apa
saja bentuk-bentuk Kufur?
BAB
II
PRMBAHASAN
A.
Definisi Kufur
Kufur
secara bahasa menutupi.
“Tanaman
itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati
orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). “ (al-fath:29)
Dalam
termologi syariat , kufur berarti mengingkari suatu bagan dari ajaran islam
dimana tanpa bagian itu keislaman seseorang menjadi batal atau tidak sempurna.
Maka , mengingkari makna syahadat adalah kufur, meninggalkan bagian vital
ajaran islam yang diharamkan seperti riba atau yang diwajibkan seperti sholat
adalah kufur, mengingkari salah satu hukum pidana islam seperti hukum bagi
pencuri ,pezina dan lainnya adalah kufur.
B.
Jenis-jenis Kufur
v Kufur
itu ada dua jenis:
-
Kufur besar yaitu mengingkari bagian
tertentu dari islam yang tanpa bagian itu keislaman seseorang menjadi batal.
-
Kufur kecil yaitu mengingkari bagian
tertentu dalam Islam yang tanpa bagian itu keislaman seseorang menjadi tidak
sempurna.
Perbedaan
diantara kedua jenis ini adalah:
1. Kufur
besar membatalkan amal. Alloh berfirman:
“Orang-orang
yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup
angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat
mengambil manfaat sedikit pun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia).
Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.”(Ibrahim
: 18)
Sedang kufur kecil tidak membatalkan
amal.
2. Kufur
besar menyebabkan keabadian dineraka. Firman Alloh swt:
“Sesungguhnya
Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh ke dalam
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir itu
bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya
binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka.”(Muhammad:18)
”Sesungguhnya
orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke
neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk
makhluk.”(al-Bayinnah:6)
Sedangkan kufur kecil tidak mengharuskan
pelakunya masuk neraka.
3. Jika
seseorang mati dalam keadaan kufur besar maka ia tidak akan diampuni, sedangkan
jika ia mati dalam keadaan kufur kecil maka ia diserahkan kepada kehendak Alloh
boleh diampuni atau disiksa, terserah kepada kehendak Alloh SWT.
4. Kufur
besar menyebabkan darah, harta , dan jiwa pelakunya menjadi halal , dan ia
tidak berhak mewarisi keluarganya yang Muslim, begitu pula sebaliknya. Dan itu
tidak berlaku pada kufur kecil.
5. Kufur
besar menyebabkan pelakunya keluar dari islam sedangkan kufur kecil tidak
menyebabkan pelakunya keluar dari islam, tapi dianggap Mukmin dengan keimanan
yang kurang.
6. Kufur
besar adalah kufur aqidah yang kaitannya dengan hati sedang kufur kecil adalah
kufur amali yang kaitanya adalah badan.
v Jenis-jenis
Kufur Besar
Kufur
besar mempunyai 5 jenis:
1. Kufur
takzib (pendustaan)
Menyampaikan kebenaran yang bertentangan
dengan kenyataan sebenarnya atau mengklaim bahwa Rasulullah saw membawa ajaran
yang bertentangan dengan kebenaran. Firman Alloh swt:
“Dan
siapakah yang lebih dzalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan
terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya?
Bukankah dalam neraka Jahanam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir?”
(al-Ankabut: 68)
Dari jenis inilah kufur Fir’aun ketika
ia mendustakan Musa, dan dari jenis in pulalah kekufuran sebagian besar umat
mausia. Alloh berfirman :
“Dan
kaummu mendustakannya (adzab) padahal adzab itu benar adanya. “ (al-An’aam: 66)
2. Kufur
kesombongan dengan tetap membenarkan
Maksudnya, ia tetap membenarkan
kebenaran yang dibawa rasulluloh saw, tetapi ia menolak mengikutinya karena
kesombongan dan keangkuhan. Alloh berfirman:
”Dan
(ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu
kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur
dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.”
(al-Baqarah: 34)
Barang siapa yang meninggalkan islam
karena kesombongan dan keangkuhan, maka ia sama saja dengan kaum Nuh yang
menolak melaksanakan kebenaran. Firman alloh:
"Apakah kami akan beriman kepadamu,
padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?" (asy-Syu’araa:
111)
3. Kufur
keraguan
Maksudnya keragu-raguan dalam meyakini kebenaran,
padahal padahal keimanan yang dituntut dari seorang mukmin adalah keyakinan
akan kebenaran ajarn yang dibawa oleh Rasulullah saw tanpa sedikitpun keraguan.
Termasuk dalam kufur keraguan ini adalah jika seseorang menduga bahwa ajaran
itu benar tetapi tidak tertutup kemungkinan kalau ia juga salah. Ini adalah
kufur zhan (dugaan). Allah swt berfirman:
Dan
dia memasuki kebunnya sedang ia zalim terhadap dirinya sendiri; ia
berkata:"Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,
dan
aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku
dikembalikan kepada Rabbku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih
baik daripada kebun-kebun itu".. Kawannya (yang mu'min) berkata kepadanya
sedang dia bercakap-cakap dengannya :"Apakah kamu kafir kepada (Rabb) yang
menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia
menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna.
Tetapi
aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Rabbku, dan aku tidak mempersekutukan
seorangpun dengan Rabbku. (QS.
Al-Kahfi: 35-38)
4. Kufur
I’radh (berpaling dari kebenaran)
Maksudnya, meninggalkan kebenaran dengan
jalan tidak mempelajari dan mengamalkanya baik yang bersifat perkataan atau
perbuatan atau keyakinan, secara parsial atau keseluruhan. Allah swt berfirman:
“Dan
orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.” (al-Ahqaaf
: 3)
5. Kufur
Nifak
Maksudnya , mengingkari kebenaran yang
dibawa Rasululloh didalam batin tetapi tetap menampakan diri mengikutinya
secara lahir. Jadi , dalam hati ia kafir , diluar dia kelihatan beriman. Alloh
swt berfirman:
“Yang demikian itu adalah karena
bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu
hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.”
(al-Munnaafiqun: 3)
Itulah
lima jenis kufur yang dibagi berdasarkan dimensi pelakunya. Ada pembagian lain
yang didasarkan pada dimensi lain. Misalnya:
Pembagian
didasarkan dimensi tempat, yaitu:
1. Kufur
I’tiqdi (keyakinan)
Kufur yang bertempat didalam hati.
Misalnya penafian sifat-sifat Alloh swt, meyakini ketiadaan jin dan sebagainya.
2. Kufur
Fi’li (perbuatan)
Kufur yang bertempat dianggota badan.
Misalnya, melemparkan musaf Al-Qur’an atau hadist-hadist Rasulullah saw atau
nama-nama atau sifat-sifat Allah yang tertulis kedalam kotoran atau najis.
3. Kufur
Qauli (ucapan)
Kufur yang bertempat pada lisan. Misalnya mecela
allah swt atau Rasulullah atau Islam dan lainya.
Berdasarkan dimensi temannya, yaitu:
1. Kufur
Tamtsil (penyerupaan)
Meyakini
bahwa zat,sifat dan perbuatan Allah swt adalah sama dengan zat, sifat dan
perbuatan makhluk. Firman Allah:
“Tiada sesuatu pun yang sama
dengan-Nya…” ( asy-Syuuraa:11)
”Apakah kamu mengetahui ada seorang
yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?” (Mariyam : 65)
“Dan tidak ada seorang pun yang
setara dengan Dia".
(al-Ikhlas: 4)
2. Kufur
Takzib (Pendustaan)
Mendustakan apa yang ada dalam sunah
Rasulullah saw. Misalnya, menyakini bahwa tidak ada neraka atau surga , atau
meyakini bahwa surge dan neraka atau badan semata atau untuk jiwa semata dan
semacamnya.
3. Kufur
Ta’thil (penafian)
Mengingkari apa yang tertera dalam
Al-Qur’an dan Sunnah. Misalnya , mengingkari wujud Allah atau hari kiamat atau
risalah Rasulullah saw dan semacamnya.
Pembagian
terakhir ini sebenarnya dapat dianggap sebagai jenis-jenis kufur qauli secara
khusus.
v Jenis-jenis
Kufir Kecil
Kufur
kecil memiliki banyak jenis. Antara lain sebagai berikut:
1. Kufur
Nikmat
Maksudnya, mengingkari itu atau
menistakanya kepada selain pemberinya, yaitu Allah swt. Firman Allah:
”Dan
Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya
aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap
tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah
merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang
selalu mereka perbuat.” (an-Nahl: 112)
“Mereka
mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang kafir.” (an-Nahl: 83)
Maksudnya , menisbatkan suatu nikmat
kepada selain Allah swt walau mereka sebenarnya tahu bahwa nikmat itu berasal
daripada-Nya , tetapi mereka tetep tidak mengucapkan “Alhamdulillah” dan tidak
menisbatkannya kepada Allah. Padahal Allah swt berfirman:
“Dan
jika Kami merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari Kami sesudah dia ditimpa
kesusahan, pastilah dia berkata: "Ini adalah hakku, …..“
(Fushshilat:50)
2. Meninggalkan
Shalat
Dasarnya adalah firman Allah swt:
“Jika mereka bertobat, mendirikan shalat
dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama.”
(at-Taubah :11)
Kebalikannya, ketika mereka tidak
melaksanakan itu maka mereka itu bukanlah saudara-saudara kamu seagama.
Rasulullah bersabda yang artinuya:
“Perjanjian
diantara kami dan mereka adalah shalat. Bagaimana yang meninggalkanya ia adalah
kafir”( HR. Tirmizi)
3. Mendatangi
peramal
Dasarnya adalah sabda Rasullulah saw yang artinya”
“Barang
siapa yang mendatangi seorang dukun peramal, lalu ia percaya pada ucapannya,
maka ia telah kafir kepada apa yang telah diturunkan oleh Muhammad saw.”
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah)
4. Menyetubuhi
wanita dari duburnya.
Dasarnya adalah sabda Rasulullah saw
yang artinya:
“Siapa
yang mendatangi (menyetubuhi) seorang wanita yang sedang haid dari duburnya,
maka ia telah kafir kepada apa yang telah diturunkan kepada Muhammad saw.”
(HR. Abu Daud dari Abu Hurairah)
Jenis
kufur kecil sebenarnya sangat banyak dan tak dapat dihitung. Maka semua sebutan
kufur terhadap suatu perbuatan tertentu yang tidak diikat dengan sebutan kufur
besar , maka kata itu sering mengacu pada kufur kecil. Kufur kecil sering
disebut ”kufur amali”(kufur perbuatan), sedang kufur besar sering disebut
sebagai “kufur I’tiqadi” (kufur keyakinan)
Selain
itu ada sejumlah perbuatan yang mungkin menyebabkan seseorang menjadi kafir
besar tetapi ia tetap tidak dinyatakan kafir. Perbuatan-perbuatan itu adalah:
1. Keceplosan
, maksudnya bila ia mengucapkan suatu perkataan yang sebenarnya menyebabkan
kekafiran, tetapi tidak meniatkan demikian. Ucapan itu muncul dari lidahnya
tanpa sengaja.
2. Ketiadaan
akal, bak karena tidur atau mabuk atau pingsan , maka perbuatan yang sebenarnya
mengkafirkan , akhirnya tidak mengkafirkan. Walaupun ada beberapa ulama tetap
mengkafirkannya bila ia mengucapkan dalam keadaan kafir.
3. Karena
dipaksa. Jadi, barngsiapa yang mengucapkan suatu perkataan kafir karena diancam
akan dibunuh dan semacamnya, sedang hatinya tetap beriman, maka ia tidak
danggap kafir berdasarkan firman Allah swt:
“Kecuali
orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak
berdosa).” (an-Nahl: 106)
C.
Bentuk-bentuk Kufur
1. Setiap orang yang mencaci Allah
atau mencaci seorang Rasul dari para Rasul Allah, atau satu Malaikat dari para
Malaikat Allah, maka sungguh orang itu telah kafir
2. Setiap orang yang mengingkari Rububiyah (hanya
Allah Dzat yang menciptakan dan memelihara alam ini) atau Uluhiyah (hanya Allah
Dzat yang berhak disembah) atau risalah dari seorang Rasul dari para Rasul
Allah, atau mempunyai keyakinan bahwa akan ada Nabi akhir zaman, Muhammad SAW,
maka orang itu telah KAFIR
3. Setiap orang yang mengingkari
salah satu yang difardhukan (diwajibkan) dari kewajiban-kewajiban agama yang
telah disepakati (Ijma') seperti Sholat, zakat, puasa, ibadah haji, berbuat
baik pada orang tua atau Jihad misalnya, maka orang itu telah KUFUR
4. Setiap orang yang membolehkan
segala macam yang diharamkan agama yang keharamannya telah disepakati,
diketahui secara dhoruri (mudah) dalam syari'at, seperti zina, minum khamr,
mencuri, membunuh, dan menyihir, maka sungguh orang itutelah KUFUR
5. Setiap orang yang mengingkari
satu surat, satu ayat, satu huruf dalam al-Quran, maka sungguh orang itu telah
KUFUR
6. Setiap orang yang mengingkari
satu sifat-sifat Allah, seperti sifat hidup, Maha Mengetahui, Maha Mendengar,
Maha Melihat, dan Maha Penyayang, maka sungguh orang itu telah KUFUR
7. Setiap orang yang jelas kelihatan meremehkan
agama, apa yang diwajibkan atau disunnahkan, mempermainkan, menghinanya,
melempari al-Quran dengan kotoran, menginjak dengan kakinya, karena menghina
dan merendahkannya, maka sungguh orang itu telah KUFUR
8. Setiap orang yang memiliki
keyakinan bahwa tidak ada bi'tsah (kebangkitan setelah alam kubur), tidak ada
siksa, tidak ada nikmat pada hari qiyamat, atau berkeyakinan bahwa siksa atu
nikmat pada hari qiyamat nanti bersifat ma'nawi saja, maka menjadi KUFUR orang
itu
9. Setiap orang yang berpendapat
bahwa para Wali itu lebih utama dari para Nabi, atau bahwa ibadah itu gugur
(tidak wajib) dari sebagian para Wali, maka sungguh orang itu telah KUFUR.
Adapaun alasan semua hal tersebut diatas, dalam Ijma' Ulam kaum Muslimin setelah Firman Allah:
Adapaun alasan semua hal tersebut diatas, dalam Ijma' Ulam kaum Muslimin setelah Firman Allah:
Katakanlah:"Apakah
dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?".
Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.. (QS. At-Taubah 9:65-66)
KESIMPULAN
Kufur
merupakan akhlak tercela terhadap Allah karena kufur merupakan suatu perbuatan
yang mengingkari Allah swt. Kufur menurut bahasa artinya menutup, tidak
percaya, ingkar, tidak mau berterima kasih.
Sedangkan
kufur menurut istilah adalah sikap mengingkari atau tidak percaya kepada Allah
dan RasulNya. Kufur adalah kata sifat dari kafir. Jadi, kafir adalah orangnya
dan kufur adalah sifat dari orang yang kafir itu.
Orang
kafir adalah kebalikan dari orang yang beriman. Allah swt, sangat membenci
orang - orang kafir karena mereka mengingkari Allahdan RasulNya serta
mendustakan ayat – aya tA llah.
Sebagaimana firman
ALLAH dalam surat Al-Maidah ayat 10:
"Adapun orang -
orang yang kafir dan mendustakan ayat - ayat Kami, mereka itu adalah penghuni
neraka". (Al-Maidah :10)
Ada beberapa macam
kufur, antara lain sebagai berikut.
1.
Kufur Zindik, yaitu tidak mengakui
kebenaran Islam tetapi pura - pura masuk atau menjadi pemeluk agama Islam.
2.
Kufur Inadi, yaitu meyakini adanya Allah
dengan hati dan lisannya tetapi tidak mau patuh pada perintah Allah.
3.
Kufur Mu-attil, yaitu sama sekali tidak
percaya akan adanya Allah, baik hati maupun lisannya.
4.
Kufur Nikmat, yaitu tidak mau mensyukuri
nikmat Allah yang diberikan kepadanya.
5.
Kufur Juhud, yaitu mengingkari kebenaran
agama Allah.
Ada beberapa hal yang
menyebabkan orang menjadi kufur, antara lain adalah sebagai berikut.
1.
Kepercayaan terhadap Allah yang sudah
ada, tetapi tidak dikembangkan.
2.
Tidak mau mengakui kebenaran karena
suatu hal.
3.
Adanya keraguan dalam berfikir.
4.
Pengaruh lingkungan.
DAFTAR
PUSTAKA
· Al
– Fauzan, Abdullah, 1999. Kitab Tauhid 3. Jakarta : Yayas An Al- Sofwa.
· Ilyas,
Yunahar. 2007. Kuliah Aqidah Islam. LPPI Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta: Yogyakarta.
· Muhammad,
Ibrahim. 1998. Pengantar Studi Islam Aqidah Islam. Jakarta : Robbani Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar